Minggu, 13 Juli 2014

Teori, Pengertian, Macam-macam, Kriteria dan Sistematika Proposal



TEORI DALAM PEMBUATAN PROPOSAL
1.      LATAR BELAKANG MASALAH
Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap sesuatu masalah atau problematika yang muncul dapat ditulis dalam bentuk uraian paparan,atau poin-poinnya saja.
2.      BATASAN MASALAH
Membuat batasan masalah dalam kerangka penelitian meliputi hal – hal seperti jumlah responden yang akan kita teliti. Agar tidak melebar, masalah penelitian perlu dibatasi. Sebab, jika tidak dibatasi, masalah tersebut mungkin tidak sesuai dengan kemampuan penulis, baik dari segi pengetahuan, ekonomi, maupun waktu. Selain itu, hasilnya pun akan dangkal sehingga tidak memenuhi salah satu syarat karya ilmiah.
3.      RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang akan dibahas dalam karangan. Masalah yang dirumuskan harus merupakan hasil penspesifikasian atau pengkhususan masalah utama yang harus dijawab pada bab kesimpulan. Jawabannya diperoleh dari hasil analisis data. Kemudian yang harus diamati adalah wilayah penelitian. Biasanya dalam wilayah penelitian yang sifatnya sangat besar, bisa ditentukan dari beberapa kota, atau jika ingin ruang lingkup yang lebih kecil maka kita bisa membuatnya hanya di satu tempat. Misalnya saja, bagi teman – teman yang akan melakukan penelitian menyangkut skripsinya bisa membuat penelitiannya di satu kampus saja. Tujuannya agar lebih efisien dan fleksibel.
4.      TUJUAN PENELITIAN

·      Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
·      Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
·      Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
·      Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
·      Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
5.      MANFAAT PENELITIAN
·      Manfaat penelitian bagi penulis adalah berikut: 
·      Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif; 
·      Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber; 
·      Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan; 
·      Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis; 
·      Memperoleh kepuasan intelektual; 
·      Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan; 
·      Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
6.      HIPOTESIS
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis berasal dari bahasa Yunanihypo = di bawah;thesis = pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian. Artinya, hipotesa merupakan sebuah istilah ilmiah yang digunakan dalam rangka kegiatan ilmiah yang mengikuti kaidah-kaidah berfikir biasa, secara sadarteliti, dan terarah. Dalam penggunaannya sehari-hari hipotesa ini sering juga disebut dengan hipotesis, tidak ada perbedaan makna di dalamnya.
Tahap-tahap pembentukan hipotesa pada umumnya sebagai berikut:
1.      Penentuan masalah.
2.      Hipotesis pendahuluan atau hipotesis preliminer (preliminary hypothesis).
3.      Pengumpulan fakta.
4.      Formulasi hipotesa.
5.      Pengujian hipotesa
6.      Aplikasi/penerapan.
7.      KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORI
Kajian pustaka dalam penelitian,berfungsi memberikan landasan teoritis tentang mengapa penelitian tersebut perlu dilakukan dalam kaitannya dengan kerangka pengetahuan. Oleh karena itu, pengertian kajian pustaka umumnya dimaknai berupa ringkasan atau rangkuman dan teori yang ditemukan dari sumber bacaan (literatur) yang ada kaitannya tema yang akan diangkat dalam penelitian.Tujuan utama kajian pustaka adalah untuk mengorganisasikan penemuan-penemuan peneliti yang pernah dilakukan. Hal ini penting karena pembaca akan dapat memahami mengapa masalah atau tema diangkat dalam penelitiannya. Di samping itu, kajian pustaka juga bermaksud untuk menunjukkan bagaimana masalah tersebut dapat dikaitkan dengan hasil penelitian dengan pengatahuan yang lebih luas.
8.      METODOLOGI PENELITIAN
a.       PENGERTIAN VARIABEL
1.    Suharsimi Arikunto (1998:99) variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
2.    Ibnu Hajar (1999:156) yang mengartikan variabel adalah objek pengamatan atau fenomena yang diteliti.
3.    Sutrisno Hadi (1982:437) variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi, perlakuan, atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen.
4.    M. Nazir (1999:149) variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Variabel adalah gejala atau obyek penelitian yang bervariasi, contoh: 1) variabel jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), 2) variabel profesi (guru, petani, pedagang).
b.      PENGERTIAN SAMPEL
Sampel adalah contoh, monster, representan atau wakil dari suatu populasi yang cukup besar jumlahnya atau satu bagian dari keseluruhan yang dipilih dan representatif sifatnya. Aktivitas pengumpulan sampel disebut sampling.
Sedangkan populasi adalah totatlitas semua kasus, kejadian, orang atau hal. Populasi dapat berwujud sejumlah manusia, kurikulum, manajemen, alat-alat mengajar, cara mengajar, peristiwa. Dari semua populasi harus dapat ditegaskan/ditemukan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi bila akan dijadikan obyek penelitian. Tujuan peneliti mengambil sampel adalah memperoleh keterangan mengenai obyek penelitian dengan jalan hanya mengamati sebagian saja dari populasi. Hal ini dilakukan karena berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan.
c.       SUMBER DATA
Berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.
- Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion – FGD) dan penyebaran kuesioner.
- Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.
d.      METODE PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara  sbb :
1.      Teknik observasi
Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara peneliti melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Pengamatat disebut observer yang diamati disebut observe.
2.      Teknik wawancara / interview
Teknik wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara bertanya langsung kepada responden. Orang yang mewawancarai disebut interviewer dan orang yang diwawancarai disebut interviewe.
3.      Teknik angket ( kuesioner )
Teknik angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden.
4.         Teknik kepustakaan / studi pustaka
Teknik kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan melalui telaah/ studi dari berbagai laporan penelitian dan buku literature yang relevan.
5.      Teknik analisis isi media massa
Teknik analisis isi  media massa adalah teknik pengumpulan data dengan cara
menganalisis isi media massa. Media massa dijadikan sumber untuk pengumpulan data, misalnya radio, televisi, Koran, majalah, dan buletin.
6.      Teknik test
Untuk pengumpulan data dapat juga dengan cara test. Test adalah serentetan pertanyaan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.
PENGERTIAN PROPOSAL
Proposal memiliki arti sederhana sebagai suatu bentuk pengajuan atau permohonan, penawaran baik berupa ide, gagasan, pemikiran, maupun rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan ijin, persetujuan, dana, dan lain sebagainya (Hariwijaya, 2005:12-13)
Proposal yaitu tulisan yang dibuat dengan tujuan menjelaskan dan juga menjabarkan maksud atau tujuan kepada seseorang, instansi, atau suatu kelompok. Dari sudut pandang dunia ilmiah, pengertian proposal ialah rancangan dari suatu usulan sebuah penelitian yang kemudian akan dilaksanakan oleh peneliti terhadap bahan penelitiannya. Dalam pengertian proposal ini itu berarti proposal sama halnya dengan usulan.
MACAM – MACAM PROPOSAL
1.      Proposal kegiatan : tulisan yang dibuat oleh penulis untuk meminta persetujuan pimpinan atau atasan, dalam rangka menyelenggarakan suatu acara. Contoh proposal kegiatan seminar, pelatihan dan lomba.
2.      Proposal proyek : tulisan yang dibuat seseorang ketika ada keinginan untuk membuat fasilitas atau bangunan tertentu. Contoh proposal pengajuan dana kepada lembaga donor.
3.      Proposal penelitian : tulisan yang dibuat oleh seseorang dalam rangka pengajuan sebuah penelitian. Contoh proposal kegiatan skripsi, tesis dan disertasi.

KRITERIA PROPOSAL YANG BAIK
Proposal yang baik, paling tidak harus memenuhi syarat:
1.      Keindahan, kerapihan (termasuk bahasa)
2.      Jelas, mampu menjelaskan maksud atau mampu menggambarkan dengan jelas tentang kegiatan
3.      Informatif, mampu menginformasikan segala hal yang akan menunjang pertimbangan.
4.      Mampu meyakinkan bahwa pihak penerima usulan juga akan mendapatkan keuntungan dengan program tersebut. Atau paling tidak penerima usulan yakin bahwa program tersebut baik dan perlu dibantu.
5.      Rasional baik dari segi format kegiatan maupun usulan pembiayaan.

SISTEMATIKA PROPOSAL
Sistematika pembuatan proposal antara lain :
1. Pendahuluan
a.       Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.
b.      Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata)
c.       Point-point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah dibahas sebelumnya.
2. Dasar Pemikiran
a.       Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lain-lain
b.      Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian
3. Tujuan
a.       Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus)
b.      Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa
Contoh :
-          Memperoleh kader-kader KMHDI
-          Memberi pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon anggota KMHDI
4. Tema
-          Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut
5. Jenis Kegiatan
a.       Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu,
b.      Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.
6. Target
-          Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
Contoh :
-          Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang pelatih KMHDI yang masing-masing diantaranya, memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar yang Buku Pedoman Kaderisasi Jilid I KMHDI, dan setiap pelatih tersebut memiliki nilai rata-rata diatas 7 (dengan range 10) dalam setiap materi pelatihan.
7. Sasaran/Peserta
-          Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta)
8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
-          Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.
9. Anggaran Dana
-          Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri
10. Susunan Panitia
-          Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting-penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.
11. Jadwal Kegiatan
a.       Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya
b.      Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.
12. Penutup
a.       Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak.
b.      Ditutup dengan lembar pengesahan proposal
c.       Terakhir, diikuti dengan lampiran
 SUMBER:
http://putrinurainiw.blogspot.com/2013/06/teori-dalam-pembuatan-proposal.html
http://www.bestektur.com/2013/10/pengertian-proposal-secara-ilmiah.html
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-fungsi-jenis-proposal.html