Senin, 14 April 2014

Data

PENGERTIAN DATA
Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat. Menurut Webster New World Dictionary, pengertian data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap. Diketahui artinya yang sudah terjadi merupakan fakta (bukti). Data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Data bisa juga didefinisikan sebagai sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan (obsevasi) suatu objek. Data yang baik adalah data yang bisa dipercaya kebenarannya (reliable), tepat waktu dan mencakup ruang lingkup yang luas atau bisa memberikan gambaran tentang suatu masalah secara menyeluruh merupakan data relevan.
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.
Dalam pokok bahasan Manajemen Pengetahuan, data dicirikan sebagai sesuatu yang bersifat mentah dan tidak memiliki konteks. Dia sekedar ada dan tidak memiliki signifikansi makna di luar keberadaannya itu. Dia bisa muncul dalam berbagai bentuk, terlepas dari apakah dia bisa dimanfaatkan atau tidak.

Pengertian Data Menurut Para Ahli :
WAHYU SUPRIYANTO & AHMAD MUHSIN 
Data merupakan bahan baku informasi, dapat didefinisikan sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, fakta, tindakan, benda, dan sebagainya
ZULKIFFI A. M
Data adalah keterangn atau bukti mengenai suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri-sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah
NUZULLA AGUSTINA
Data adalah keterangan mengenai sesuatu hal yang sudah sering terjadi dan berupa himpunan fakta, angka, grafik, tabel, gambar, lambang, kata, huruf-huruf yang menyatakan sesuatu pemikiran, objek, serta kondisi dan situasi
SLAMET RIYADI
Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari hasil suatu pengamatan. Data dapat berupa angka atau lambang
KUSWADI & E. MUTIARA
Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat
LIA KUSWAYATNO
Data adalah kumpulan kejadian/peristiwa yang terjadi di dunia nyata. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan dari semuanya.
ANHAR
Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar sutu informasi
HAER TALIB
Data adalah sekumpulan fakta dan sebuah fakta adalah kenyataan atau kejadian
H. J SRIYANTO
Data adalah suatu keterangan atau informasi tentang objek penelitian

JENIS DATA
Jenis-jenis data dapat dibagi berdasarkan sifatnya, sumbernya, cara memperolehnya, dan waktu pengumpulannya.
*Menurut sifatnya, jenis-jenis data yaitu:
-Data Kualitatif: data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka, misalnya: Kuesioner Pertanyaan tentang suasana kerja, kualitas pelayanan sebuah rumah sakit atau gaya kepemimpinan, dll.
-Data Kuantitatif: data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, misalnya: harga saham, besarnya pendapatan, dll.

*Jenis-jenis data menurut sumbernya, antara lain:
-Data Internal: data intenal adalah data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan keadaan organisasi tersebut. Contohnya: suatu perusahaan, jumlah karyawannya, jumlah modalnya, atau jumlah produksinya, dll.
-Data Eksternal: data eksternal adalah data dari luar suatu organisasi yang dapat menggambarkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi. Misalnya: daya beli masyarakat mempengaruhi hasil penjualan suatu perusahaan.

*Jenis-jenis data menurut cara memperolehnya, antara lain:
-Data Primer (primary data): data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview, observasi.
-Data Sekunder (secondary data): data sekunder adalah data yang diperoleh/ dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.

*Jenis-jenis data menurut waktu pengumpulannya, antara lain:
-Data cross section, yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut. Misalnya; data penelitian yang menggunakan kuesioner.
-Data berkala (time series data), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk melihat perkembangan suatu kejadian/kegiatan selama periode tersebut. Misalnya, perkembangan uang beredar, harga 9 macam bahan pokok penduduk.

METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam penulisan karya ilmiah, pengumpulan data merupakan salah satu hal yang harus dilakukan guna mencapai tujuan penulisan. Ada 3 metode pengumpulan data, yakni :
A. Wawancara
-Merupakan sebuah pertukaran informasi antara pewawancara dengan yang diwawancarai
-Perlu ada perencanaan dan tujuan khusus.
-Terdiri dari pertanyaan dan menjawab pertanyaan
-Merupakan sebuah pertukaran informasi antara pewawancara dengan yang diwawancarai.
-Perlu ada perencanaan dan tujuan khusus.
-Terdiri dari pertanyaan dan menjawab pertanyaan.
-Tujuannya mendapatkan informasi dari narasumber/informan untuk keperluan proses pengambilan maupun evaluasi kebijakan publik.
-Metode yang paling efektif.
*Ada 2 tipe pertanyaan dalam wawancara :
1.Open-Ended(Terbuka)
-Pertanyaan ini netral dan tidak dibatasi.
-Pewawancara mengijinkan secara bebas orang yang diwawancarai dalam menjawab pertanyaan, dan pewawancara menganjurkan narasumber memberikan informasi yang tidak diketahui sebelumnya kepada pewawancara.
2.Closed-Ended(Tertutup)
-Pewawancara lebih mudah mengontrol narasumber, karena apa yang akan ditanyakan sudah pasti dan menghindari narasumber menjawab bebas.
-Kerlinger (dalam Hasan 2000) menyebutkan 3 hal yang menjadi kekuatan metode wawancara :
a. Mampu mendeteksi kadar pengertian subjek terhadap pertanyaan yang diajukan. Jika mereka tidak mengerti bisa diantisipasi oleh interviewer dengan memberikan penjelasan.
b. Fleksibel, pelaksanaanya dapat disesuaikan dengan masing-masing individu.
c. Menjadi satu-satunya hal yang dapat dilakukan disaat tehnik lain sudah tidak dapat dilakukan.
-Menurut Yin (2003) disamping kekuatan, metode wawancara juga memiliki kelemahan, yaitu :
a. Retan terhadap bias yang ditimbulkan oleh kontruksi pertanyaan yang penyusunanya kurang baik.
b. Retan terhadap terhadap bias yang ditimbulkan oleh respon yang kurang sesuai.
c. Probling yang kurang baik menyebabkan hasil penelitian menjadi kurang akurat.
d. Ada kemungkinan subjek hanya memberikan jawaban yang ingin didengar oleh interviewer

B. Observasi 
-Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.
-Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.
-Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) salah satu hal yang penting, namun sering dilupakan dalam observasi adalah mengamati hal yang tidak terjadi. Dengan demikian Patton menyatakan bahwa hasil observasi menjadi data penting karena :
a. Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam hal yang diteliti akan atau terjadi.
b. Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan dari pada pembuktiaan dan mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara induktif.
c. Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh subjek penelitian sendiri kurang disadari.
d. Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara.
e. Observasi memungkinkan peneliti merefleksikan dan bersikap introspektif terhadap penelitian yang dilakukan. Impresi dan perasan pengamatan akan menjadi bagian dari data yang pada giliranya dapat dimanfaatkan untuk memahami fenomena yang diteliti

C. Kuisioner
Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh periset untuk memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi atau dengan mengajukan pertanyaan.

TEKNIL PENGAMBILAN SAMPEL
Teknik Pengambilan Sampel, memang diperlukan dalam suatu penelitian untuk menentukan sampel yang baik.
Populasi, sampel & kerangka sampel
-Populasi -> merupakan keseluruhan obyek yang diteliti & terdiri atas sejumlah individu, baik yang terbatas (finite) maupun tidak terbatas (infinite).
-Sampel -> bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi.
-Kerangka sampel -> daftar semua unsur yang ada dalam populasi yaitu : lengkap, tidak boleh ada satu unsur yang ditulis dua kali/ lebih dan setiap unsur harus bisa dilacak di lapangan.

Sifat pengambilan sampel
-Efisiensi dari segi biaya, waktu dan tenaga
-Ketepatan dalam pengambilan sampel sangat menentukan kualitas hasil penelitian.
-Untuk penelitian /percobaan bersifat merusak, maka pengambilan sampel harus dilakukan pengujian dengan alat.

Sampel yang baik
-Akurasi
-Ketelitian

Metode pengambilan sampel
1. Probability sampling ( Random sampling )
Teknik pengambilan sampel secara random / acak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur/anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
2. Nonprobability sampling ( sampling nonprobability )
Probabilitas elemen populasi yang dipilih tidak diketahui.
Teknik ini tidak memberikan peluang / keselamatan sama bagi setiap unsur / anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Penentuan besarnya anggota sampel
1. Praktis -> biaya, waktu, tenaga & kemampuan
2. Untuk penelitian eksploratoris/penjajakan -> anggota sampel tidak perlu terlalu besar
3. Untuk penelitian eksplanatori /menerangkan -> anggota sampel harus lebih besar.
4. Ketepatan
5. Nonrespons -> pertimbangan yaitu perkiraan anggota sampel yang dapat dijadikan responden sesudah seluruh anggota sampel dikurangi jumlah anggota.

Kesalahan umum dalam menentukan besarnya anggota sampel
1. Peneliti menetapkan jumlah anggota sampel yang terlalu kecil untuk setiap subgrupnya sehingga analisis statistik parameter tidak berlaku pada populasi yang sebenarnya cukup besar.
2. Peneliti tidak menggunakan stratified random sampling yang disyaratkan untuk menentukan anggota sampel subgrupnya.
3. Peneliti mengubah prosedur teknik pengambilan sampel
4. Peneliti memilih anggota sampel yang tidak sesuai dengan tujuan penelitian
5. Peneliti gagal menentukan jumlah anggota populasi yang dapat dipercaya
6. Peneliti mengurangi jumlah anggota sampel yang telah ditentukan oleh perhitungan semula
7. Peneliti memilih grup eksperimen & grup kontrol dari populasi berbeda
8. Peneliti menggunakan grup sukarela, tetapi sengaja tidak membedakannya dengan grup wajib sehingga ia gagal menginterpretasikan hasil penelitiannya. 
9. Kekeliruan nonsampling bisa terjadi dalam setiap penelitian, apakah berdasarkan sampling / berdasarkan sensus, penyebabnya ?
a. Populasi tidak didefinisikan terlebih dahulu
b. Penyimpangan populasi tidak dipelajari
c. Kuesioner tidak dirancang sesuai dengan tujuan penelitian
d. Jawaban responden kurang sesuai dengan keinginan/ tujuan
e. Responden kurang obyektif dalam menjawab
f. Responden menolak memberikan jawaban.

TEKNIK PEMBUATAN KUESIONER
Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah untuk :
a) Memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survey
b) Memperoleh informasi yang reliabilitas dan validitas tinggi.

Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner harus berkaitan dengan hipotesis dan tujuan penelitian. Kuesioner merupakan instrumen didalam teknik komunikasi tidak langsung. Kuesioner sebagai alat pengumpul data adalah sejumlah pertanyaan tertulis, yang harus dijawab oleh responden. Hasil kuesioner tersebut akan terjelma dalam angka-angka, tabel-tabel, analisa statistik dan uraian serta kesimpulan hasil penelitian.
Teknik Pembuatan Kuesioner

*Kuesioner: Kuesioner adalah instrumen pengumpulan data atau informasi yang dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item atau pertanyaan.

*Infomasi Demografik: Informasi demografik adalah informasi tentang karakter atau latar belakang responden yang dapat berupa tempat, usia, status ekonomi,   tingkat pendidikan, status sosial dan lain-lain sebagainya. Informasi semacam itu sangat membantu dalam memahami data penelitian.

*Subyek: Subyek penelitian adalah orang yang dilibatkan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan terkait dengan pertanyaan penelitian. Manipulasi: Manipulasi   adalah perlakuan yang diberikan kepada subyek studi dalam penelitian yang bersifat eksperimental atau quasi-eksperimental dalam penelitian sosial.

*Sampel Populasi: Sampel populasi adalah beberapa responden yang dipilih dengan teknik tertentu dari kelompok populasi tertentu untuk mewakili populasi secara   keseluruhan. Ini dimaksudkan untuk menghemat beban dana penelitian.

*Survei: Survei adalah salah satu pendekatan penelitian kuantitatif yang pada dasarnya dilakukan pada satu kesempatan tertentu guna mendapatkan gambaran   minimal tentang suatu fenomena sosial atau alam.

*Skor Kontinus: Skor kontinus adalah salah satu skala bilangan yang digunakan dalam memberi kode terhadap respon pilihan dalam pertanyaan kuesioner. Selain   skor kontinus, ada skor nominal dan kategorik.

Hampir semua penelitian menuntut Anda untuk memperoleh informasi dari subyek atau responden Anda. Proses ini dapat melibatkan beberapa aktivitas, seperti pengumpulan informasi demografik dari subyek sebelum melibatkan mereka dalam beberapa manipulasi eksperimental. Proses ini bisa juga melibatkan aktivitas mendesain sebuah survei secara ekstensif untuk didistribusikan kepada sampel populasi. Kuesioner yang direncanakan dan didesain dengan cara yang kurang baik tidak akan memberikan data yang baik untuk menjawab pertanyaan penelitian. Oleh karena itu, dalam mempersiapkan kuesioner ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Anda harus mempertimbangkan bagaimana cara Anda menggunakan informasi yang akan diperoleh. Anda harus mengetahui persisi statistik apa yang Anda akan gunakan. Bergantung pada jenis statistik yang akan Anda gunakan, Anda mungkin perlu mengajukan pertanyaan dalam cara tertentu atau menyiapkan format respon yang tepat. Bagian ini akan menguraikan secara singkat desain kuesioner. Sebab itu, Anda disarankan untuk membaca buku-buku lain yang secara khusus mengulas masalah teknik desain kuesioner

Pembuatan Kuesioner yang baik:
Ada petunjuk jelas mengenai maksud diberikannya kuesioner
Ada petunjuk jelas mengenai cara pengisian kuesioner
Menggunakan kalimat yang mudah dimengerti dan tidak bias arti
Menghindari pertanyaan yang tidak jelas, tidak perlu dan tidak relevan
Menghindari pertanyaan yang sugestif, bernada menekan/mengancam dll
Menggunakan urutan pertanyaan yang logis dan sistematis
Merahasiakan identitas responden agar  responden obyektif dalam menjawab

Sumber :
http://s1064363.wordpress.com/2008/11/05/teknik-pembuatan-kuesioner/
http://exstrovert.wordpress.com/2011/06/12/teknik-pembuatan-kuesioner/
http://metopenkomp.blogspot.com/2013/04/teknik-pengambilan-sampel.html?m=1
http://iwan24.blogspot.com/2012/11/metode-pengumpulan-data-pengertian-data_26.html?m=1
http://amarfalsafi.blogspot.com/2012/04/metode-pengumpulan-data-pengertian-daa.html?m=1
http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-data-dan-jenis-data.html?m=1
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Data
http://sistempakarindonesia.blogspot.com/2013/06/pengertian-data-menurut-para-ahli.html?m=1

Hipotesis

PENGERTIAN HIPOTESIS
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Jawaban tersebut masih perlu diuji kebenarannya. Seorang peneliti pasti akan mengamati sesuatu gejala, peristiwa, atau masalah yang menjadi focus perhatiannya. Sebelum mendapatkan fakta yang benar, mereka akan membuat dugaan tentang gejala, peristiwa, atau masalah yang menjadi titik perhatiannya tersebut
Beberapa definisi hipotesis menurut para ahli :
*Menurut Prof. Dr. S. Nasution (2000), hipotesis  ialah pernyataan tentative yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya.
*Menurut Zimund (1997:112), hipotesis merupakan proposisi atau dugaan yang belum terbukti yang secara tentative menerangkan fakta-fakta atau fenomena tertentu dan juga merupakan jawaban yang memungkinkan terhadap suatu pertanyaan riset.
*Menurut Kerlinger (1973:18) dan Tuckman (1982:5), hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih.
*Menurut Sudjana (1992:219), hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya.

CIRI – CIRI HIPOTESIS YANG BAIK
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal. Hal hal tersebut diantaranya :
1) Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2) Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel.
3) Hipotesis harus dapat diuji
4) Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
5) Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.

Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik :
- Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa variabel
Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada variabel yang lain.

- Hipotesis harus Dapat Diuji
Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.

- Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan
Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar. Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitian sebelumnya.

- Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana
Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan hipotesis tersebut.

MANFAAT HIPOTESIS
Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.
2. Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yangkadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
3. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpakoordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.
4. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.
Oleh karena itu kualitas manfaat dari hipotesis tersebut akan sangat tergantung pada:
1. Pengamatan yang tajam dari si peneliti terhadap fakta-fakta yang ada.
2. Imajinasi dan pemikiran kreativ dari si peneliti.
3. Kerangka analisa yang digunakan oleh si peneliti.
4. Metode dan desain penelitian yang dipilih oleh peneliti.

MACAM – MACAM HIPOTESIS
Secara garis besar, hipotesis dibedakan menjadi dua  yang berdasarkan pada tingkat abstraksi dan bentuknya.
*Tingkat Abstraksi :
Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan-kesamaan dalam dunia empiris, yaitu hipotesis yang berkaitan dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat umum yang kebenarannya diakui oleh orang banyak pada umumnya. Contoh : Banjir Jakarta akibat kiriman dari Bogor. Kebenaran umum seperti di atas sudah diketahui oleh orang banyak pada umumnya, tetapi jika diuji secara ilmiah belum tentu benar.
Hipotesis yang berkenaan dengan model ideal : pada kenyataannya dunia ini sangat kompleks, maka untuk mempelajari kekomplesitasan dunia tersebut kita memerlukan bantuan filsafat, metode, tipe-tipe yang ada. Pengetahuan mengenai otoriterisme akan membantu kita memahami, misalnya dalam dunia kepemimpinan, hubungan ayah dalam mendidik anaknya. Pengetahuan mengenai ide nativisme akan membantu kita memahami munculnya seorang pemimpin.
Hipotesis yang digunakan untuk mencari hubungan antar variable. Hipotesis ini merumuskan hubungan antar dua atau lebih variabel-variabel yang diteliti. Dalam menyusun hipotesisnya, peneliti harus dapat mengetahui variabel mana yang mempengaruhi variabel lainnya sehingga variabel tersebut berubah.
Menurut bentuknya, hipotesis  dibagi menjadi tiga :
Hipotesis penelitian / kerja, yaitu hipotesis yangmerupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam hipotesis ini peneliti mengaggap benar hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian. Misalnya : Ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah pengangguran.
Hipotesis operasional, yaitu hipotesis yang bersifat obyektif. Artinya peneliti merumuskan hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi  juga berdasarkan obyektifitasnya, bahwa hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti memerlukan hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis disebut hipotesis nol (H0). H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan penelitian. Contohnya, H0 : Tidak ada hubungan antara jumlah jam kerja dengan jumlah pegawai yang mengalami stress.
Hipotesis statistik, yaitu jenis hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistik. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif). Misalnya,  H0: r = 0 ; atau H0 : p = 0.

Sumber :
http://ryunana.blogspot.com/2013/04/hipotesis.html?m=1
http://saputro64.blogspot.com/2013/04/pengertian-fungsi-ciri-ciri-jenis-jenis_4796.html?m=1
http://www.academia.edu/3994920/2_Hipotesis

Karya Ilmiah

PENGERTIAN KARYA ILMIAH
Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.

Karya ilmiah adalah  karangan yang disusun secara sistematis dan bersifat ilmiah.Menurut Zainal Arifin karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang baik dan bemar.Karangan ilmiah harus ditulis secara jujur dan akuran berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya.Kebenaran dalam sebuah karya ilmiah bukan merupakan normatif, melainkan kebenaran objektif, positif sesuai dengan fakta dan data di lapangan.

CIRI – CIRI KARYA ILMIAH
Sebuah karya ilmiah dapat dikenal dari sebuah ciri-ciri berikut:
Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan suatu masalah.
Pengetahuan yang disajikan tersebut didasarkan pada fakta atau data (kajian empirik) atau pada teori-teori yang telah diakui kebenarannya.
Sebuah karya ilmiah mengandung kebenaran yang objektif serta kejujuran dalam penulisan.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku yang menggunakan istilah teknis, di samping istilah-istilah yang bersifat denotatif.
Sistematika penulisan mengikuti cara tertentu.


MACAM – MACAM KARYA ILMIAH
Umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif.
2. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis dalam makalah.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih dibidang spesialisasinya.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).

SIKAP ILMIAH
Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
b. Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
c. Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
d.Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
e. Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
f. Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.
g. Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.

Sumber :
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah
http://abdullohrasta.blogspot.com/2013/01/pengertian-dan-ciri-ciri-karya-ilmiah.html?m=1
http://www.fali.unsri.ac.id/index.php/menu/42
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/hakikat-karya-ilmiah-ciri-ciri-jenis-karya-ilmiah-sikap-ilmiah-dan-kesalahan-dalam-penulisan-ilmiah-2/