Kutipan
adalah pinjaman pendapat dari seseorang yang lebih ahli yang dapat digunakan
untuk memperkuat paparan yang dibuat oleh penulis. Kutipan dapat diambil dari
berbagai media sumber, seperti buku, majalah atau sumber digital. Namun
demikian tidak diperbolehkan membuat seluruh isi tulisan hanya dari
kutipan-kutipan saja.
Dalam bahasa
Indonesia, ada dua jenis kutipan yang dapat dipaki dalam tulisan :
1. Kutipan langsung, adalah kutipan
yang ditulis sama persis dengan sumber aslinya, baik bahasa maupun ejaanya.
Contoh kutipan Langsung
a.
Argumentasi
adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan
pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983: 3).
b.
Menurut
Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3), argumentasi adalah
suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang
lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh penulis atau pembicara.
c.
Argumentasi
adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan
pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara 1
2. Kutipan tidak langsung, adalah
kutipan yang ditulis tidak sama persis dengan aslinya. Biasanya pengutip hanya
mengambil pokok pikiran dari sumber yang dkutip untuk dikemukakan kembali
dengan kalimat berbeda.
Contoh kutipan Tidak Langsung
a - Seperti dikatakan oleh Gorys
Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan
mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau
melakukan apa yang dikatakan penulis.
b
- Argumentasi
pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin
akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis (Keraf,
1983:3).
c
- Argumentasi
pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin
akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis1).
Tujuan Kutipan
a.
Sebagai landasan teori untuk tulisan
kita
b.
Sebagai penjeasan
c.
Bisa juga sebagai penguat pendapat
yang kita kemukakan
Untuk kutipan langsung kurang dari 5
baris, berikut cara atau aturan penulisannya:
1.
Kalimat/ Isi utuh sesuai dengan
kalimat aslinya;
2.
Menyebutkan sumber;
3.
Menggunakan tanda petik untuk
mengapit kutipan;
4.
Jika bahasa asing/ bahasa daerah
penulisannya miring atau italic;
5.
Jarak spasi 2 spasi/1,5 spasi.
Untuk kutipan langsung lebih dari 4
baris, berikut cara penulisannya:
1.
Kalimat/ Isi utuh sesuai dengan
kalimat aslinya;
2.
Menyebutkan sumber;
3.
Apabila kutipan merupakan uraian,
menggunakan tanda kutip;
4.
Apabila kutipan merupakan rincian,
tidak menggunakan tanda kutip;
5.
Penulisan menjorok dalam satu alinea
baru;
6.
Jarak antar spasi yaitu 1 spasi.
Cara penulisan kutipan
adalah bahwa kalimat yang dikutip diletakkan di dalam dua tanda kutip atau
diapit oleh dua tanda kutip ini. Kemudian setelahnya akan ditulis nama dari
siapa yang membuat kutipan tersebut beserta tahun penerbitan buku yang di dalamnya
terdapat kutipan yang dipakai. Untuk lebih lengkapnya maka dapat ditambahkan
halaman dari kutipan yang telah diambil.
Catatan kaki adalah daftar
keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab
karangan ilmiah.
Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar,
menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi
Cara menulis pada catatan kaki,
urutannya sebagai berikut.
1.
Nama penulis atau pengarang (tidak
dibalik)
2.
Judul buku
3.
Tempat diterbitkan
4.
Nama penerbit
5.
Tahun terbitan ditulis di dalam
kurung
6.
Kemudian sertakan nomor halaman
tempat informasi yang dicatat berada.
Dalam karangan ilmiah catatan kaki
ditulis pada bagian bawah halaman, diberi ruangan khusus. Catatan kaki memberi
keterangan sebuah kutipan pada karangan ilmiah.
Contoh penulisan catatan kaki:
- Abdul Chaer, Pengantar
Semantik Bahasa Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 2002). hlm. 37.
Fungsi
dari penggunaan catatan kaki.
1.
Untuk menghargai karya atau data
yang diterima dari orang lain.
2.
Sebagai referensi silang, yakni
petunjuk yang menjelaskan bahwa halaman berapa/bagian mana hal yang sama
dibahas dalam tulisan.
3.
Untuk memperluasn pembahasan yang
dibutuhkan namun tidak relevan apabila dicantumkan ke dalam teks, penjelasan
ini bisa berupa kutipan.
4.
Untuk mendukung keabsahan pernyataan
atau penemuan penulis yang dicantumkan pada teks atau sebagai petunjuk sumber.
Unsur-unsur Catatan Kaki
1.
Untuk artikel dalam majalah
·
Nama pengarang
·
Judul artikel, di antara tanda kutip
·
Nama majalah, cara penulisannya
miring atau diberi garis bawah
·
Nomor majalah (jika ada)
·
Tanggal terbit
·
Nomor halaman
2.
Untuk buku
·
Nama pengarang, ditulis dengan
urutan biasa dan tidak dibalik (tidak seperti daftar pustaka yang penulisan
nama pengarangnya dibalik)
·
Judul buku, diawali dengan huruf
kapital (kecuali kata tugas) dan cara penulisannya miring atau digarisbawahi
·
Nama atau nomor seri (jika ada)
·
Data publikasi, yang terdiri atas:
1.
Jumlah jilid (jika ada)
2.
Nomor cetakan (jika ada)
3.
Kota penerbitan, yang diikuti dengan
tanda titik dua
4.
Nama penerbit, yang diikuti dengan
koma dalam tanda kurung
5.
Tahun terbit
·
Nomor jilid
·
Nomor halaman yang diakhiri dengan
tanda titik
Pengertian Daftar Pustaka
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit,
dan sebagainya. Yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karya tulis atau buku
dan disusun berdasarkan abjad[1]. Menurut Gorys Keraf yang
dimaksud dengan daftar pustaka atau bibliografi adalah sebuah daftar yang
berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya
yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang sedang dikerjakan[2].
Melalui daftar pustaka pembaca atau
penulis dapat melihat kembali kepada sumber aslinya. Mereka dapat menetapkan
apakah sumber itu sesungguhnya mempunyai keterkaitan dengan isi pembahasan itu,
dan apakah bahan itu dikutip dengan benar atau tidak. Dan sekaligus dengan cara
itu pembaca dapat memperluas pula pengetahuannya dengan bermacam-macam
referensi itu.
Unsur-unsur Daftar Pustaka
Hal yang perlu diketahui dalam
penulisan daftar pustaka, yaitu :
1.
Nama pengarang, yang dikutip secara
lengkap.
2.
Judul buku, termasuk judul
tambahannya.
3.
Data publikasi, nama penerbit,
tempat terbit, tahun terbit, edisi buku tersebut.
Untuk sebuah artikel diperlukan pula
judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor, dan tahun.
Teknik Penulisan Daftar
Pustaka
Dalam penulisan daftar pustaka kita
juga harus memperhatikan hal-hal berikut ini.
o Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet,
berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1,2,3, dan
seterusnya).
o Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
-Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu,
baru nama depan)
-Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
-Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah
judul buku diberi tanda titik (.).
-Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda
titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik
-Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka
sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit
kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
o Untuk penulisan daftar pustaka yang berasal dari internet
ada beberapa rumusan pendapat :
- Menurut Sophia (2002), komponen suatu bibliografi online adalah:
• Nama Pengarang• Tanggal revisi terakhhir• Judul Makalah• Media yang memuat•
URL yang terdiri dari protocol/situs/path/file• Tanggal akses. – Menurut
Winarko memberikan rumusan pencantuman bibliografi online di daftar pustaka
sebagai berikut: Artikel jurnal dari internet: Majalah/Jurnal Online
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (dengan singkatanresminya), nomor,
volume, halaman dan alamat website.*) Nama majalah online harus ditulis miring
Artikel umum dari internet
dengan nama
Penulis, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal
…).*) Judul artikel harus ditulis miring.
Artikel umum dari internet
tanpa nama
Anonim, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal
…).*) “Anonim” dapat diganti dengan “_____”. Judul artikel harus ditulis
miring.
SUMBER :