Mengapa Segmen?
Salah satu alasan utama untuk
menggunakan segmentasi pasar adalah untuk membantu perusahaan untuk lebih
memahami kebutuhan basis pelanggan tertentu. Pemasaran massal mengasumsikan
bahwa semua pelanggan adalah sama dan akan menanggapi iklan dengan cara yang
sama. Dengan kita memandang ada kelompok pelanggan potensial yang berbeda satu
sama lain, maka pesan pemasaran dapat lebih tepat sasaran sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan orang-orang.
Seringkali, membagi konsumen
dengan kriteria yang jelas akan membantu perusahaan mengidentifikasi aplikasi
lain untuk produk mereka yang mungkin belum jelas sebelumnya. Hal ini sering
membantu perusahaan menargetkan audiens yang lebih besar dalam klasifikasi
demografis yang sama, meningkatkan pangsa pasar di antara basis tertentu.
Segmentasi pasar juga dapat berfungsi untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok
kecil orang yang membentuk mereka sendiri, kelompok bagian yang tidak diketahui
sebelumnya, sehingga lebih meningkatkan efisiensi keseluruhan upaya pemasaran
perusahaan.
Segmentasi pasar juga
merupakan point yang sangat penting, karena :
1. Tidak
semua segmen dapat dibidik, mengingat keterbatasan modal, resources yang ada,
sehingga segmentasi pasar yang dipilih, perusahaan akan mencurahkan kemampuan
sumberdaya dan modal yang ada utk mencapai hasil terbaik.
2. Akan akan sangat berpengaruh pada langkah
selanjutnya. Misalnya jika yang dibidik adalah segmentasi kelas ekonomi atas,
maka akan sangat berbeda, produk, cara promosi, delivery channel yang dilakukan
dan lain sebagainya, dengan jika yang dipilih adalah segmen kelas ekonomi
bawah.
Sangat penting, sejak dari
awal perusahaan memiliki kejelasan atas segmentasi pasar yang dipilih dan
disosialisasikan dengan jelas kepada seluruh karyawan bahkan para stakeholders.
Di lain pihak Pride &
Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian
pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang
yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Banyaknya perusahaan yang melakukan
segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel tertentu. Dengan
menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa
secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan
tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam
jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).
Manfaat yang lain dengan
dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1. Perusahaan
akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai
kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2. Dapat
mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat
menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4. Dapat
mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen
yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat
digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode
dimana reaksi pasar cukup besar.
Sekalipun tindakan segmentasi
memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung sejumlah
resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi
itu sendiri,antara lain:
1. Biaya
produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2.
Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah
searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
3.
Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika
sejumlah media tidak menyediakan diskon.
4.
Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik
segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi
persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk
dan segmen yang sama.
Salah satu kelemahan terbesar
dari segmentasi pemasaran ini adalah biaya. Banyak penelitian sering perlu
dilakukan dengan benar untuk mengidentifikasi kelompok bagian atau segmen yang
paling penting untuk sebuah perusahaan, dan ini membutuhkan waktu dan uang.
Setelah segmen diidentifikasi, pesan pemasaran yang berbeda biasanya perlu
dikembangkan untuk masing-masing. Selain itu, mengubah tampilan dari sebuah
produk berdasarkan segmen yang sedang dijual akan menambah biaya produksi. Jika
pasar tidak tersegmentasi secara efektif, maka semua uang ini akan sia-sia.
Pengusaha yang melakukan
segmentasi pasar akan berusaha mengelompokkan konsumen kedalam beberapa segmen
yang secara relatif memiliki sifat-sifat homogen dan kemudian memperlakukan
masing-masing segmen dengan cara atau pelayanan yang berbeda.
Seberapa jauh pengelompokkan
itu harus dilakukan, nampaknya ada faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati.
Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
-
Variabel-Variabel Segmentasi
Sebagaimana diketahui bahwa
konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar segmentasi yang tepat dan berdaya
guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana strategis pemasaran.
Salah satu dimensi yang dipandang memiliki peranan utama dalam menentukan
segmentasi pasar adalah variabel-variabel yang terkandung dalam segmentasi itu
sendiri, dan oleh sebab itu perlu dipelajari.
Dalam hubungan ini Kotler
(1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut:
1. Segmentasi
Geografi
Segmentasi ini
membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara,
propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi
ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus
dipasarkan.
2. Segmentasi
Demografi
Segmentasi ini
memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan.
Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis kelamin,
jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja,
dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua
anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula
berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman,
agama dan keturunan misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya.
3. Segmentasi
Psikografi
Pada segmentasi
ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan:
a. Status sosial,
misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan menengah,
golongan rendah.
b. Gaya hidup misalnya:
modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan sebagainya.
c. Kepribadian, misalnya:
penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk.
4. Segmentasi
Tingkah Laku
Segmentasi
tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap,
penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.
Banyak pemasar yakin bahwa
variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
Sekarang pertanyaannya, apakah
Anda sudah membuat segmentasi pasar Anda? Jika belum segera lakukan dan
efektifkan pemasaran Anda.
(Endah Caratri/IC/BL)
http://businesslounge.co/2013/05/23/segmentasi-pasar-sebagai-salah-satu-strategi-pemasaran/
link ini diakses pada tanggal 31 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar