PENGERTIAN HIPOTESIS
Hipotesis adalah jawaban
sementara terhadap suatu masalah. Jawaban tersebut masih perlu diuji
kebenarannya. Seorang peneliti pasti akan mengamati sesuatu gejala, peristiwa,
atau masalah yang menjadi focus perhatiannya. Sebelum mendapatkan fakta yang
benar, mereka akan membuat dugaan tentang gejala, peristiwa, atau masalah yang
menjadi titik perhatiannya tersebut
Beberapa definisi hipotesis menurut para ahli :
*Menurut Prof. Dr. S. Nasution (2000), hipotesis
ialah pernyataan tentative yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang
kita amati dalam usaha untuk memahaminya.
*Menurut Zimund (1997:112), hipotesis merupakan
proposisi atau dugaan yang belum terbukti yang secara tentative menerangkan
fakta-fakta atau fenomena tertentu dan juga merupakan jawaban yang memungkinkan
terhadap suatu pertanyaan riset.
*Menurut Kerlinger (1973:18) dan Tuckman (1982:5),
hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau
lebih.
*Menurut Sudjana (1992:219), hipotesis adalah asumsi
atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang
sering dituntut untuk melakukan pengecekannya.
CIRI – CIRI HIPOTESIS YANG BAIK
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik
hendaknya mengandung beberapa hal. Hal – hal tersebut diantaranya :
1) Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2) Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan
ada di antara variabel-variabel.
3) Hipotesis harus dapat diuji
4) Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan
yang sudah ada.
5) Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan
seringkas mungkin.
Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis
yang baik :
- Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa
variabel
Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua
variabel atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap
turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki sampai dimana
perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada variabel yang lain.
- Hipotesis harus Dapat Diuji
Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau
menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.
- Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu
pengetahuan
Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada
permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang
sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar.
Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur
dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari
laporan penelitian sebelumnya.
- Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana
Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan
yang berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan
sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan
hipotesis tersebut.
MANFAAT HIPOTESIS
Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan
manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan
penelitian dan kerja penelitian.
2. Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan
hubungan antar fakta, yangkadangkala hilang begitu saja dari perhatian
peneliti.
3. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta
yang bercerai-berai tanpakoordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan
menyeluruh.
4. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian
dengan fakta dan antar fakta.
Oleh karena itu kualitas manfaat dari hipotesis
tersebut akan sangat tergantung pada:
1. Pengamatan yang tajam dari si peneliti terhadap
fakta-fakta yang ada.
2. Imajinasi dan pemikiran kreativ dari si peneliti.
3. Kerangka analisa yang digunakan oleh si peneliti.
4. Metode dan desain penelitian yang dipilih oleh
peneliti.
MACAM – MACAM HIPOTESIS
Secara garis besar,
hipotesis dibedakan menjadi dua yang berdasarkan pada tingkat abstraksi
dan bentuknya.
*Tingkat Abstraksi :
Hipotesis yang menyatakan
adanya kesamaan-kesamaan dalam dunia empiris, yaitu hipotesis yang berkaitan
dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat umum yang kebenarannya diakui oleh
orang banyak pada umumnya. Contoh : “Banjir Jakarta akibat kiriman dari Bogor”. Kebenaran umum seperti di atas sudah diketahui oleh
orang banyak pada umumnya, tetapi jika diuji secara ilmiah belum tentu benar.
Hipotesis yang berkenaan
dengan model ideal : pada kenyataannya dunia ini sangat kompleks, maka untuk
mempelajari kekomplesitasan dunia tersebut kita memerlukan bantuan filsafat,
metode, tipe-tipe yang ada. Pengetahuan mengenai otoriterisme akan membantu
kita memahami, misalnya dalam dunia kepemimpinan, hubungan ayah dalam mendidik
anaknya. Pengetahuan mengenai ide nativisme akan membantu kita memahami
munculnya seorang pemimpin.
Hipotesis yang digunakan
untuk mencari hubungan antar variable. Hipotesis ini merumuskan hubungan antar
dua atau lebih variabel-variabel yang diteliti. Dalam menyusun hipotesisnya,
peneliti harus dapat mengetahui variabel mana yang mempengaruhi variabel
lainnya sehingga variabel tersebut berubah.
Menurut bentuknya, hipotesis dibagi menjadi tiga
:
Hipotesis penelitian /
kerja, yaitu hipotesis yangmerupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu
masalah yang sedang dikaji. Dalam hipotesis ini peneliti mengaggap benar
hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian
hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan
penelitian. Misalnya : Ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah
pengangguran.
Hipotesis operasional, yaitu
hipotesis yang bersifat obyektif. Artinya peneliti merumuskan hipotesis tidak
semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan
obyektifitasnya, bahwa hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar
setelah diuji dengan menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti memerlukan
hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis
disebut hipotesis nol (H0). H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada
hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau
salahnya hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya
selama melakukan penelitian. Contohnya, H0 : Tidak ada hubungan antara jumlah
jam kerja dengan jumlah pegawai yang mengalami stress.
Hipotesis statistik, yaitu
jenis hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistik. Hipotesis ini
dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk
angka-angka (kuantitatif). Misalnya, H0: r = 0 ; atau H0 : p = 0.
Sumber :
http://ryunana.blogspot.com/2013/04/hipotesis.html?m=1
http://saputro64.blogspot.com/2013/04/pengertian-fungsi-ciri-ciri-jenis-jenis_4796.html?m=1
http://www.academia.edu/3994920/2_Hipotesis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar