Sabtu, 02 November 2013

Petualangan

Hai hai hai kali ini gue mau cerita tentang petualangan gue menelusuri tempat Daiso Japan n Papaya Fresh Gallery, gue berangkat dari rumah sama temen gue si dini yang bener2 gue niatin buat berburu bahan makanan n peralatan sushi lanjut ceritanya dalam perjalanan yang awalnya sih dari rumah sampe deket blok m ga ada kendala alias keder sm jalan menuju jalan melawai nah inisiatif nih gue buka hape buat liat itu jalan pake GPS tapi alhasil gue makin keder gara gara liat itu maps setelah gue muter2in itu jalan akhirnya sampe juga di Papaya Fresh Gallery , seneng dong udah sampe dengan perjuangan ngiter2in itu jalan sama temen gue si dini.
Awal masuk pas abis parkir yang gue perhatiin banyak banget orang kulit putih sipit2 keluar masuk ke situ nah gue masukkan tuh sama dini tapi langsung ke lantai dua dimana ada daiso japan nya ,sayang gue agak kecewa karena yang gue cari alat2 sushi nya ga komplit disitu yaaaaaa gue maklumin sih secara tempatnya ga seluas di kota kasablanka mall akhirnya gue mutusin kebawah lagi masuk ke Papaya Fresh Gallery ,gue sama dini nyari bahan2 yang dibutuhin buat bikin sushi pertama gue ambil kecap asin merek kikkoman yg khusus buat sushi n sashimi lanjut gue ambil sushinori trs gue ambil tamanoi sushinoko bumbu instant buat nasi sushi n terakhir wasabi pasta berikut gue kasih penampakan foto nya

dengan baik hati nih gue kasih list harga bahan2 yang gue beli
kikkoman sushi & sashimi : Rp.28.600
sushinori : Rp.19.000
tamanoi sushinoko : Rp.37.500
wasabi pasta : Rp.18.000

Selesai gue belanja akhirnya gue memutuskan ke kota kasablanka mall dari melawai ke itu mall alhamdulillah ga ada kendalan apa2 kecuali muacetnya yang bukan maen untung aja dini sabar banget jadi boncengan gue , setelah gue sampe ni di parkiran motor hal yang gue omongin ini mall gede aja ga heran sampe gue nanya security dimana parkiran motornya , okeh lanjut gue sama dini masuk ke dalem mall pertama kali gue masuk itu mall gue nyari musola buat solat abis solat gue cus cari daiso japan tanpa nanya lagi sama security dilantai mana ,setelah ngubek2 ga nemu itu tempat gue nanya dah ternyata ada di lantai LG tempat dimana gue solat tadi sumfehhh PR banget harus turun 4 lantai secara gue udah di lantai paling atas -_-.
Next gue udah turun dan nemuin Daiso Japan yang ada di depan Carrefour wuihhhh seneng lagi dong liat itu tempat dan gue bener2 berharap yang gue cari komplit semua disitu , masuk dah tuh gue kedalem sama dini gue langsung cari mana alat2 bikin sushinya endennnnnn ketemu sumfehhh dari muka gue yang udah lesu abis gara2 kecapean dijalan langsung kegirangan , nah nah nah tapi langsung kalap dah tuh gue ambil ini ini ini itu dan itu , berikut penampaka fotonya
yang gue beli ada cetakan onigiri , sushi roll mold , slim sushi roll mold , nigiri sushi mold sama cetakan roti gitu deh semua item harganya only Rp.22.000 sajahhhh , abis belanja gue sm dini makan dulu udah saking lapernya sampe bener2 lemes badan gue juga , selesai maka gue solat lagi sama dini dan akhirnya gue pulang dengan hasil yang memuaskan walaupun capenya bukan maen tapi tetep keep smileee , haahaha.
okeh cukup sekian kawan2 cerita n petualangan gue hari ini sama dini see youu bye byeeee
eh ketinggalan , ni info alamat siapa tau berguna :
Papaya Fresh Gallery Melawai Jl.Melawai Raya No.28  
Kota Kasablanka Mall Jl Casablanca Kav 88 

Kamis, 31 Oktober 2013

Pembelian



Definisi dan Pengertian Pembelian – Dalam kehidupan sehari hari anda akan mengalami kejadian atau transaksi pembelian, pembelian merupakan suatu tindakan untuk mendapatkan barang atau jasa yang kemudian akan dipegunakan sendiri atau di jual kembali, pembelian biasanya dilakukan minimal dua pihak atu lebih atau yang sering disebut sebagai penjual dan pembelian, Pembelian dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu pembelian secara cash dan pembelian secara credit

Pengertian Pembelian :
Pengertian Pembelian adalah Suatu pristiwa atau tindakan yang dilakukan oleh dua belah pihak dengan tujuan menukarkan barang atau jasa dengan menggunakan alat transaksi yang sah dan sama-sama memiliki kesepakatan dalam transaksinya, dalam pembelian terkadang akan terjadi tawar menawar antara pembeli dan penjual hingga mendapatkan kesepakatan harga yang kemudian akan melakukan transaksi penukaran barang atau jasa dengan alat tukar yang sah dan di sepakati kedua belah pihak

Tugas Pembelian :
Melakukan transaksi pembelian pada watu dan tempat yang tepat
Barang yang dibeli memiliki manfaat dan fungsi yang diperlukan
Sebelum membeli membandingkan harga dari tempat yang berbeda
Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembelian barang atau jasa
Barang yang dibeli kemungkianan dapat dijual kembali
Sebelum membeli lakukan periksalah harga pasar yang ada

Manfaat Pembelian :
Mendapatkan barang hasil pembelian 
Dapat memenuhi kebutuhan melalui pembelian
Hasil Pembelain dapat bermanfaat
Penjual mendapatkan hasil dari penjualannya

Jenis-Jenis Pembelian :
Pembelian Secara Cash atau tunai adlah pembelian yang dilakukan sekali transaksi dengan menerima barang yang di beli dan memberikan uang sebagai alat tukar yang sesuai dengan jumlah yang disepakati
Pembelian Credit atau Berkala adal pembelian yang dilakukan lebih dari satu kali transaksi, pada transaksi pertama pembeli memberika sejumlah uang sebagai uang muka dan penjual memberikan barang yang di beli dengan catatan akan terjadi pembeyaran kedua

Demikianlah ulasan mengenai Pengertian Pembelian semoga dapat bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung
http://www.ilmumu.com/pengetahuan/pengertian-pembelian/ link ini diakses pada tanggal 31 oktober 2013

Segmentasi Pasar




Segmentasi pasar adalah strategi pemasaran yang membagi target pasar yang luas ke dalam kelompok dari konsumen yang memiliki kebutuhan umum yang sama. Tergantung pada karakteristik khusus dari produk, kelompok ini dapat dibagi dengan kriteria seperti usia dan jenis kelamin, atau perbedaan lain, seperti lokasi atau pendapatan. Kampanye pemasaran dapat dirancang dan dilaksanakan untuk menargetkan segmen pelanggan tertentu.

Mengapa Segmen?
Salah satu alasan utama untuk menggunakan segmentasi pasar adalah untuk membantu perusahaan untuk lebih memahami kebutuhan basis pelanggan tertentu. Pemasaran massal mengasumsikan bahwa semua pelanggan adalah sama dan akan menanggapi iklan dengan cara yang sama. Dengan kita memandang ada kelompok pelanggan potensial yang berbeda satu sama lain, maka pesan pemasaran dapat lebih tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan dan keinginan orang-orang.

Seringkali, membagi konsumen dengan kriteria yang jelas akan membantu perusahaan mengidentifikasi aplikasi lain untuk produk mereka yang mungkin belum jelas sebelumnya. Hal ini sering membantu perusahaan menargetkan audiens yang lebih besar dalam klasifikasi demografis yang sama, meningkatkan pangsa pasar di antara basis tertentu. Segmentasi pasar juga dapat berfungsi untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok kecil orang yang membentuk mereka sendiri, kelompok bagian yang tidak diketahui sebelumnya, sehingga lebih meningkatkan efisiensi keseluruhan upaya pemasaran perusahaan.

Segmentasi pasar juga merupakan point yang sangat penting, karena :
1.       Tidak semua segmen dapat dibidik, mengingat keterbatasan modal, resources yang ada, sehingga segmentasi pasar yang dipilih, perusahaan akan mencurahkan kemampuan sumberdaya dan modal yang ada utk mencapai hasil terbaik.
2.        Akan akan sangat berpengaruh pada langkah selanjutnya. Misalnya jika yang dibidik adalah segmentasi kelas ekonomi atas, maka akan sangat berbeda, produk, cara promosi, delivery channel yang dilakukan dan lain sebagainya, dengan jika yang dipilih adalah segmen kelas ekonomi bawah.

Sangat penting, sejak dari awal perusahaan memiliki kejelasan atas segmentasi pasar yang dipilih dan disosialisasikan dengan jelas kepada seluruh karyawan bahkan para stakeholders.

Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.

Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).

Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1.   Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan  dalam pasar yang senantiasa berubah.
2.       Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3.       Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4.  Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5.  Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.

Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri,antara lain:
1.       Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2.       Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
3.       Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
4.       Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.

Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.

Salah satu kelemahan terbesar dari segmentasi pemasaran ini adalah biaya. Banyak penelitian sering perlu dilakukan dengan benar untuk mengidentifikasi kelompok bagian atau segmen yang paling penting untuk sebuah perusahaan, dan ini membutuhkan waktu dan uang. Setelah segmen diidentifikasi, pesan pemasaran yang berbeda biasanya perlu dikembangkan untuk masing-masing. Selain itu, mengubah tampilan dari sebuah produk berdasarkan segmen yang sedang dijual akan menambah biaya produksi. Jika pasar tidak tersegmentasi secara efektif, maka semua uang ini akan sia-sia.

Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar akan berusaha mengelompokkan konsumen kedalam beberapa segmen yang secara relatif memiliki sifat-sifat homogen dan kemudian memperlakukan masing-masing segmen dengan cara atau pelayanan yang berbeda.

Seberapa jauh pengelompokkan itu harus dilakukan, nampaknya ada faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
-          Variabel-Variabel Segmentasi
Sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana strategis pemasaran. Salah satu dimensi yang dipandang memiliki peranan utama dalam menentukan segmentasi pasar adalah variabel-variabel yang terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab itu perlu dipelajari.



Dalam hubungan ini Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut:
1.       Segmentasi Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
2.       Segmentasi Demografi
Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya.
3.       Segmentasi Psikografi
Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan:
a. Status sosial, misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan menengah, golongan rendah.
b. Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan sebagainya.
c. Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk.
4.       Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.

Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.

Sekarang pertanyaannya, apakah Anda sudah membuat segmentasi pasar Anda? Jika belum segera lakukan dan efektifkan pemasaran Anda.
(Endah Caratri/IC/BL)

Senin, 21 Oktober 2013

Jurnal Perilaku Konsumen

Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Perilaku Konsumen Dalam
Pengambilan Keputusan Pembelian Sabun Mandi Lifebuoy

Oleh : Esti Margiyanti Utami & Sri Kusmaryati Universitas Muhammadiyah Purworejo

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh iklan televisi terhadap perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sabun mandi lifebuoy. Penelitian dilakukan di Kelurahan Sendangsari Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo. Jumlah populasi dalam penelitian ini 210 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik convenience sampling dan purposive sampling. Dengan menggunakan teknik tersebut maka diperoleh sampel sebanyak 131 orang.
Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil analisis regresi menghasilkan persamaan, Y = 4,336 + 0,251X1 +0,342X2 + 0,503X3. Nilai t hitung untuk masing-masing variabel signifikan yang berarti bahwa variabel suasana, dialog dan personal secara parsial berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sabun lifebuoy. F hitung sebesar 131,143 dan signifikan, yang berarti bahwa variabel suasana, dialog dan personal secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sabun lifebuoy. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,750, yang berarti 75% perubahan Y disebabkan oleh variasi perubahan variabel suasana (X1), dialog (X2), dan personal (X3), sedangkan sisanya sebesar 25% dipengaruhi variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian.
Kata kunci : iklan televisi, perilaku konsumen, pengambilan keputusan pembelian.

PENDAHULUAN
Seiring dengan berubahnya pola hidup dan meningkatnya kebutuhan akan barang-barang konsumsi, maka produksi barang-barang konsumsi juga mengalami banyak kemajuan. Persoalan tersebut akhirnya mengakibatkan persaingan super ketat dari produsen, hal ini akan berpengaruh pada pola hidup masyarakat dengan semakin gencarnya informasi yang mereka terima dari suatu produk.
Berbagai upaya promosi dilakukan untuk menarik minat konsumen agar mau membeli produk yang mereka hasilkan. Gencarnya promosi yang dilakukan dapat dilihat dari banyaknya iklan yang dipasang atau disiarkan oleh para pengguna jasa iklan pada berbagai media masa baik cetak maupun elektronik termasuk televisi.
Iklan pada sebuah tayangan televisi merupakan salah satu bentuk promosi, berusaha memberikan informasi kepada konsumen tentang adanya produk tertentu. Keunggulan dan kualitas menjadi ciri suatu iklann untuk mempengaruhi konsumen agar memilihnya serta mendapatkannya.
Dampak dari suatu iklan televisi tergantung bagaimana pesan disampaikan. Variabel-variabel dalam mempelajari iklan televisi digolongkan menjadi tiga, yaitu (Kotler, 1993:291) :
1.      Suasana
Suasana adalah latar belakang keadaan yang dapat menggambarkan suatu maksud tertentu di dalam suatu iklan.
2.      Dialog
Dialog adalah pesan iklan yang disampaikan dalam di dalam suatu media yang diharapkan dapat menarik konsumen untuk membeli produk tersebut.
3.      Personal
Personal adalah orang-orang yang dapat dipakai dalam menyampaikan pesan iklan. Produsen selalu berupaya mendesain pesan iklan sedemikian rupa agar menarik. Semakin menarik suatu iklan dan semakin dilihat, dibaca, dan didengar maka semakin akrab konsumen dengan produk-produk yang diiklankan, maka dapat diharapkan konsumen untuk memilihnya. Sesuatu yang asing tentunya kurang disukai oleh konsumen. Penelitian tentang iklan televisi yang sering digunakan produsen untuk memperlancar komunikasi dengan konsumennya dan masyarakat luas sangat menarik. Iklan sabun mandi lifebuoy versi membersihkan tanah longsor akan dijadikan fokus dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
a.      Mengetahui pengaruh suasana terhadap perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan  pembelian sabun mandi lifebuoy.
b.      Mengetahui pengaruh dialog terhadap perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sabun mandi lifebuoy.
c.       Mengetahui pengaruh personal terhadap perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sabun mandi lifebuoy.
d.      Mengetahui pengaruh suasana, dialog, dan personal secara bersama-sama terhadap perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sabun mandi lifebuoy.

METODE
Populasi dan Sampel
Penelitian dilakukan di Kelurahan Sendangsari Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah melihat iklan sabun mandi lifebuoy versi membersihkan tanah longsor dan menggunakan sabun mandi
lifebuoy tersebut. Pengambilan sampel dilakukan dengan convenience sampling dan purposive sampling. Convenience sampling adalah teknik penyebaran kuesioner atas dasar kemudahan menemui responden, agar tidak terjadi duplikasi maka setiap responden
diminta untuk mengisi identitas responden. Purposive sampling adalah pengambilan sampel anggota populasi dilakukan dengan pertimbangan tertentu. Jumlah sampel ditentukan berdasarkan tabel penentuan sampel (Sugiyono, 2004:81). Dengan taraf kesalahan 5%, maka sampel diambil sebanyak 131 responden.
Variabel Penelitian
1.      Variabel bebas (X)
a.      Suasana (X1)
Suasana adalah latar belakang keadaan yang dapat menggambarkan suatu maksud tertentu  di dalam suatu iklan. Suasana meliputi cuplikan kehidupan, gaya hidup, fantasi, dan citra.
b.      Dialog (X2)
Dialog adalah pesan iklan yang disampaikan dalam di dalam suatu media yang diharapkan dapat menarik konsumen untuk membeli produk tersebut. Dialog meliputi musikal, keahlian teknik, dan bukti-bukti ilmiah.
c.       Personal (X3)
Personal dalah orang-orang yang dapat dipakai dalam menyampaikan pesan iklan. Personal meliputi simbol kepribadian dan bukti-bukti ilmiah.
2.      Variabel terikat (Y)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sabun mandi lifebuoy.
Variabel-variabel yang digunakan diukur dengan menggunakan skala likert 1-5 (sangat tidak setuju – sangat setuju).
Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda.

HASIL PENELITIAN
Responden
Responden diklasifikasikan menurut jenis kelamin, usia dan pekerjaan. Responden terdiri dari perempuan sebanyak 98 orang (74%) dan laki-laki sebanyak 33 (26%). Responden yang berusia <20 tahun sebanyak 19 orang (14%), usia 20-30 tahun sebanyak 34 orang (26%), dan usia 31-40 tahun sebanyak 67 orang (51%). Jenis pekerjaan responden cukup bervariasi, 51 orang (39%) adalah petani, 25 orang (19%) adalah wiraswasta (dagang), 24 orang (19%) adalah PNS, 17 orang (13%) adalah pegawai swasta, sedangkan sisanya sebanyak 14 orang (10%) adalah mahasiswa.
Analisis Data
Analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh suasana (X1), dialog (X2), dan personal (X3) terhadap pengambilan keputusan pembelian sabun mandi lifebuoy (Y). Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 10.0 for windows. Hasil perhitungan menghasilkan persamaan regresi, yaitu :
Y = 4,336 + 0,251X1 + 0,342X2 + 0,503X3
a.      Nilai koefisien regresi untuk variabel suasana adalah positif (0,251)
Suasana berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan konsumen membeli sabun mandi lifebuoy, artinya jika variabel suasana dalam iklan sabun mandi lifebuoy baik dan dapat menggambarkan maksud dari penayangan iklan tersebut maka pengambilan keputusan konsumen membeli sabun mandi lifebuoy akan mengalami peningkatan.
b.      Nilai koefisien regresi untuk variabel dialog adalah positif (0,342) 
Dialog berpengaruh  positif terhadap pengambilan keputusan konsumen membeli sabun mandi lifebuoy, artinya jika variabel dialog dalam iklan sabun mandi lifebuoy dapat menarik konsumen dengan penataan musik yang tepat dan menonjolkan keahlian perusahaan dalam membuat
produk andalannya maka pengambilan keputusan konsumen membeli sabun mandi lifebuoy akan mengalami peningkatan.
c.       Nilai koefisien regresi untuk variabel personal adalah positif (0,503)
Personal berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan konsumen membeli sabun mandi lifebuoy, artinya jika variabel personal dalam iklan sabun mandi lifebuoy menampilkan orang-orang atau model iklan terpercaya yang diyakini dapat mempengaruhi minat beli konsumen baik itu disebabkan karena sang model iklan yang terkenal ataupun pernyataan yang diungkapkan model iklan agar konsumen tertarik maka pengambilan keputusan konsumen membeli sabun mandi lifebuoy akan mengalami peningkatan.
Hasil perhitungan uji t menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk masing-masing variabel signifikan yang berarti bahwa variabel suasana, dialog dan personal secara parsial berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sabun lifebuoy. Nilai F hitung adalah sebesar 131,143 dan signifikan, yang berarti bahwa variabel suasana, dialog dan personal secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sabun lifebuoy. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,750, yang berarti 75% perubahan Y disebabkan oleh variasi perubahan variabel suasana (X1), dialog (X2), dan personal (X3), sedangkan sisanya sebesar 25% dipengaruhi variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Algifari, 2000, Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi, Yogyakarta: BPFE
Engel, James, 1994, Perilaku Konsumen, Jilid 1, Jakarta: Binarupa Aksara
Kasali, Rhenald, 1993, Manajemen Periklanan dan Aplikasi Di Indonesia, Jakarta: Grafiti
Kotler, Philip, 1993, Manajemen Pemasaran, Jilid II, Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Kesebelas, Jakarta: Indeks
Riduan, 2005, Belajar Mudah Penelitian, Bandung: Alfabeta
Sugiono, 2004, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta
______, 2005, Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta
Swasta, Basu dan Ibnu Sukotjo, 2000, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta:
Liberty Swasta, Basu dan T. Hani Handoko, 1987, Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku
Konsumen, Yogyakarta: Liberty
Link ini di akses pada tanggal 21 oktober 2013
ANALISIS : Bagaimana menguji pengaruh iklan televisi terhadap perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sabun mandi lifebuoy yang di lihat dari variabel-variabel dalam mempelajari iklan televisi yaitu suasana , dialog dan personal.
Seperti apa metode yang diambil dari populasi , sampel dan alat analisis apa yang digunakan.
Terakhir seperti apa pula hasil penelitan yang didapatkan dari responden dan analisis data.

RANGKUMAN : Penelitian dilakukan untuk menguji pengaruh iklan televisi terhadap perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sabun mandi lifebuoy seiring berubahnya pola hidup dan meningkatnya kebutuhan akan barang-barang konsumsi, maka produksi barang-barang konsumsi juga mengalami banyak kemajuan. Variabel-variabel dalam mempelajari iklan televisi digolongkan menjadi tiga yaitu (Kotler, 1993:291) : Suasana , dialog dan personal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh suasana, dialog, dan personal secara bersama-sama terhadap perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sabun mandi lifebuoy.
Di penelitian ini kita bisa melihat metode yang diambil dari populasi dan sampel dimana populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah melihat iklan sabun mandi lifebuoy versi membersihkan tanah longsor dan menggunakan sabun mandi lifebuoy tersebut sedangkan untuk sampel dilakukan di Kelurahan Sendangsari Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo dengan kuisioner dan alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Untuk hasil penelitian dilihat dari responden yang diklasifikasikan menurut jenis kelamin, usia dan pekerjaan lalu analisis data menggunakan analisis regresi berganda untuk perhitungan dil