Senin, 10 Maret 2014

Induktif

 Pengertian Penalaran Induktif
Menurut Tim Balai Pustaka (dalam Shofiah,2007 : 14) istilah penalaran mengandung tiga pengertian, diantaranya :
1. Cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran atau berfikir secara logis.
2. Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengelaman.
3. Proses mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.

Contoh penalaran Induktif :
1. Logam 1 memuai kalau dipanaskan (premis mayor)
2. Logam 2 memuai kalau dipanaskan (premis minor)
3. Semua logam memuai kalau dipanaskan (konklusi)

Penalaran Induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. Untuk itu penalaran Induktif erat dengan pengumpulan data dan statistik.

Metode berfikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berfikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan di fenomena yang diselidiki berkala bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.

Paragraf induktif adalah adalah paragraph yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas. Ciri-ciri Paragraf Induktif antara lain :
- Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kesimpulan terdapat di akhir paragraf

Paragraf Induktif sendiri dibagi menjadi 3 yaitu :
1. generalisasi
Generalisasi adalah suatu pola pengembangan paragraf yang bertolak dari sejumlah fakta khusus yang memiliki kemiripan menuju sebuah kesimpulan. Kesimpulan generalisasi didahului dengan
penalaran generalisasi. Penalaran generalisasi pun dapat digunakan untuk mengembangkan paragraf. caranya penulis lebih dulu menyajikan sejumlah peristiwa khusus dalam bentuk kalimat.Kemudian pada bagian akhir paragraf itu diakhiri dengan kalimat yang berisi generalisasi dari peristiwa khusus yang telah disebutkan pada bagian awal. Kalimat terakhir biasanya berisi gagasan utama paragraf.
Contohnya :
-          Luna Maya adalah bintang film, dan ia berparas cantik.
-          Revalina. S. Temat adalah bintang film, dan ia berparas cantik.
        *Generalisasi: Semua bintang film berparas cantik.
Pernyataan semua bintang film berparas cantik hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
         Bella juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
Macam-macam generalisasi :
a.  Generalisasi sempurna
Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk

b. Generalisasi tidak sempurna
Generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomenayang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantaloon. Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna. Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat
menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar. Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
-          Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
-          Sampel harus bervariasi.
-          Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.

2. Analogi
merupakan pola penyusunan paragraf berupa perbandingan dari dua hal yang mempunyai sifat sama.Pengembangan paragraf secara analogi ini didasarkan adanya anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam hal yang lain. Analogi mempunyai 4 fungsi,antara lain :
  1. Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
  2. Meramalkan kesamaan
  3. Menyingkapkan kekeliruan
  4. Klasifikasi
Contoh analogi : Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia
akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan
kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.

3. Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan beberapa fakta
yang mempunyai pola yang saling hubungan.
Macam hubungan kausal :
  1. Sebab- akibat.
Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.

  1. Akibat Sebab.
Bobi tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik.

  1. Akibat Akibat.
Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah.
Contoh Kausal : Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan
sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar.
Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani
dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini
selalu gagal.

4.Hipotesis dan Teori
Sebuah teori adalah prinsip mapan yang telah dikembangkan untuk menjelaskan beberapa aspek dari suatu pengetahuan. Sebuah teori muncul dari pengamatan dan pengujian berulang dengan menggabungkan fakta, hukum, prediksi, dan hipotesis yang diterima secara luas.
Suatu hipotesis sifatnya spesifik dan prediktif, membahas tentang apa yang Anda harapkan akan terjadi dalam penelitian Anda. Sebagai contoh, sebuah penelitian untuk melihat hubungan antara kebiasaan belajar dan kecemasan mungkin memiliki hipotesis yang menyatakan, "Kami memperkirakan bahwa siswa dengan kebiasaan belajar yang lebih baik tidak mengalami banyak kecemasan." Jika sebuah studi membahas tentang eksplorasi alam, hipotesisnya harus selalu menjelaskan apa yang diharapkan terjadi selama eksperimen atau penelitian.
Kedua istilah (teori dan hipotesis) kadang-kadang digunakan secara bergantian, namun di antara keduanya meliputi: teori dan hipotesis perbedaan
penting Suatu teori memprediksi peristiwa secara umum, sedangkan hipotesis membuat prediksi spesifik tentang bagian tertentu suatu keadaan.
Suatu teori telah diuji secara luas dan diterima secara umum, sedangkan hipotesis adalah dugaan spekulatif yang belum diuji.

Sumber:
ikemurwanti.blogspot.com/2013/01/paragraf-induktif-dan-deduktif.html?m=1
firna-blog.blogspot.com/2012/03/pengertian-induktif-dan-deduktif.html?m=1
www.uklis.net/2013/11/pengertian-dan-contoh-paragraf-induktif.html?m=1
yogatama-anggita.blogspot.com/2012/04/penalaran-induktif.html?m=1
www.blogteori.com/2013/11/perbedaan-antara-teori-dan-hipotesis.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar